Kamis, 17 November 2016

Mahasiswi TewasTerjatuh dari Apartemen Kalibata

Jakarta - Desi Wulandari (19) yang terjatuh dari lantai 9 Apartemen Kalibata masih menjadi misteri. Desi merupakan seorang model, dan dia juga merupakan penghuni baru di apartemen itu. Sebelum kematiannya, Desi sempat menelpon ibundanya, Irna Tri Mariani, dan mengaku dirinya di dorong dari lantai 9 apartemen kalibata.

Desi ditemukan jatuh pada rabu (16/11/2016) pukul 22.15 WIB, dan sempat dilarikan ke rumah sakit Tria Dipa, Jakarta Selatan untuk mendapatkan perawatan. Namunya nyawanya tidak dapat di selamatkan, ia akhirnya tewas dan jenazahnya di bawa ke rumah duka RSCM untuk di autopsi.

Polisi masih memeriksa saksi-saksi dan teman sekamar Desi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, sehingga dapat mengungkap motif jatuhnya Desi memang bunuh diri atau di dorong oleh temannya.


Sabtu, 05 November 2016

Aksi Damai 411


Jakarta- Ribuan orang memadati kawasan Silang Monas dan Balaikota, Jakarta Pusat, Jum'at (4/11). Mereka tergabung dalam aksi demonstrasi yang dinamakan dalam Aksi Damai 411. Aksi yang di laksanakan usai menunaikan ibadah salat Jum'at di Mesjid Istiqlal ini diawali dengan longmarch menuju Balaikota. Setibanya di Balaikota, orasi langsung di pimpin oleh Rizieq Syihab dan berjalan dengan tertib.

Tidak hanya warga dari Jakarta saja, banyak juga warga dari luar Jakarta yang meluangkan waktunya untuk mengikuti Aksi Damai 411 ini. Selain itu terlihat ada juga artis, serta anggota DPR yang turut serta ikut dalam aksi damai tersebut.
Aksi Damai 411 merupakan buntut dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang di anggap melakukan penistaan agama. Dalam aksi tersebut, massa menuntut agar Ahok segera di proses hukum.


Kamis, 20 Oktober 2016

Pergaulan Bebas Remaja di Ibu Kota Jakarta

Di masa sekarang banyak remaja yang salah bergaul, apalagi remaja yang bergaul dengan lawan jenis dan akhirnya terjebak dalam pergaulan bebas, pergaulan bebas para remaja saat ini sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Selain itu pergaulan remaja yang semakin membuat resah ini juga menjadi bahan perbincangan dikalangan masyarakat  banyak.

Sebagian dari remaja sekarang ini melakukan berbagai macam perilaku menyimpang dan melewati batas aturan-aturan serta norma-norma yang ada, perilaku seperti itu masih dianggap sebagai hal yang  wajar atau biasa saja oleh mereka sendiri.

Banyak faktor yang mempengaruhi para remaja bisa masuk dalam pergaulan bebas, dimulai dari lingkungan dan teman yang kadang suka menghasut untuk melakukan perilaku dan hal yang menyimpang seperti merokok, minum-minuman keras sampai narkoba. Film maupun sinetron juga berpengaruh terhadap pergaulan remaja. Adegan yang tidak mendidik, adegan kekerasan, sampai adegan seks yang ditampilkan dapat ditiru dan dijadikan contoh penyimpangan oleh remaja dalam pergaulannya sehari-hari. Tidak luput juga pengaruh teknologi dalam mengakses internet didalam pergaulan remaja menjadi faktor terjadinya pergaulan bebas, dikarenakan para remaja banyak mengakses tentang budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya-budaya kita.




Pendidikan yang diajarkan disekolah serta nilai-nilai moral yang diajarkan orangtua tidak berlaku bagi para remaja setelah mereka berkumpul bersama teman-temannya yang sudah terpengaruh pergaulan bebas. Dalam hal ini, pentingnya pengawasan orangtua sangat diperlukan terutama dalam memilih teman dan memilih lingkungan bergaul bagi anak-anaknya. Ada baiknya orangtua bertanya bagaimana dan apa saja yang dilakukan saat anaknya bergaul didalam lingkungannya, juga memberikan saran tentang cara memilih pergaulan yang baik, supaya anak tidak dapat terpengaruh pergaulan-pergaulan bebas yang semakin mencemaskan saat ini.

Senin, 20 Juni 2016

Hukuman Kebiri Bagi Pelaku Kejahatan Seksual Terhadap Anak

Kebiri adalah tindakan bedah atau menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada laki-laki atau ovarium pada perempuan.

Di Indonesia hukuman kebiri telah di sahkan dan di tandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Perpu nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2012 tentang perlindungan anak.

Hukuman kebiri ini bertujuan agar mencegah tidak adanya lagi kejahatan sesksual terhadap anak-anak yang masih dibawah umur. Bagi para pelaku yang masih nekat melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak, akan dikenakan hukuman kebiri kimia.

Banyak pro dan kontra tentang hukuman kebiri tersebut, ada yang setuju karena hukuman kebiri kimia dapat di anggap sebagai efek jera terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Namun ada juga yang tidak setuju karena di anggap sebagai pelanggaran HAM dan dinilai tidak efektif karena dianggap bahwa psikologinyalah yang harus di rehabilitasi.

Kejatahan seksual terhadap anak yang semakin menjadi-jadi di Indonesia cukup membuat para orangtua resah. Menurut saya sendiri, jika hanya hukuman penjara saja tidak akan cukup efek jera yang diterima oleh pelaku, hukuman kebiri bisa menjadi hukuman yang setimpal bagi para pelaku kejahatan seksual terhadap anak. 

Dengan adanya hukuman kebiri bisa jadi para orangtua korban sedikit lega karena pelaku mendapatkan hukuman yang cukup setimpal atas perlakuannya. Jika tidak adanya hukuman kebiri, maka tidak akan ada para pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang akan jera, karena para pelaku akan menganggap bahwa hukuman yang diterima sekedar mendekam dalam penjara dan bisa dilakukan lagi saat sudah bebas dari penjara.

Rabu, 27 April 2016

Fenomena LGBT di Indonesia

Lesbian, Gay, Bisesksual dan Transgender yang kerap di kenal dengan istilah LGBT kini tengah marak di perbincangkan di Indonesia karena kehadirannya yang semakin banyak dan tidak menutup-nutupi.

Di Indonesia sendiri maraknya LGBT di karenakan dari banyaknya tanyangan-tayangan di televisi yang menampilkan peran dari para artis laki-laki bergaya layaknya seperti seorang perempuan yang kemayu dan lembut. Hal tersebut yang di tayangkan televisi, berdampak kurang sehat pada kehidupan ataupun pergaulan di dalam kehidupan jaman sekarang.

Baru-baru ini LGBT menjadi kontroversi di Indonesia, karena kaum LGBT menuntut agar dapat di legalkan di Indonesia. LGBT sendiri menjadi sebuah hal yang tidak sejalan dan dilarang di Indonesia, karena pada dasarnya setiap pasangan telah di tentukan dalam agama bahwa pasangan yang sah adalah pasangan yang berbeda jenis kelamin, bukan berpasangan dengan jenis kelamin yang sama.

LGBT juga di anggap sebagai penyakit di masyarakat, karena memberikan dampak yang negatif yang dapat merusak moral dan akhlak untuk kehidupan. Namun, tidak banyak juga orang yang menganggap bahwa LBGT adalah sebuah kelainan yang ada dalam diri seseorang akibat dari sebuah trauma seperti, gagal dalam hubungan percintaan dan merasa tersakiti, maupun penyiksaan yang yang pernah di alami dalam keluarga di kehidupan dulunya. Sehingga terjadilah rasa ingin memilki sesama jenis agar merasa tidak tersakiti lagi.

Dalam hal ini, media dan orangtua harus berperan aktif untuk mencegah semakin maraknya LGBT. Media televisi sendiri juga harus berhati-hati dalam menayangkan acara yang berbau adanya tayangan atau atau adegan-adegan yang di anggap bagian dari LGBT. Orangtua tua juga harus bersikap aktif untuk mengetahui bagaimana pergaulan anak-anaknya di lingkungan tempat tinggalnya dan juga lingkungan bermainnya supaya dapat menghindari anak-anaknya terjerumus dalam pergaulan LGBT tersebut.

Tidak lupa juga adanya peran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan lembaga sensor film Indonesia yang konsisten, untuk menyaring dan memberikan peringatan kepada media televisi agar tidak menampilkan tayangan yang berbau LGBT agar dampaknya tidak semakin meluas.

Dalam fenomena LGBT ini, masyarakat tidak harus menjauhi para kaum LGBT. Melainkan masyarakat harus membuat kesadaran kaum LGBT, agar dapat menjalani kehidupan berpasag-pasangan yang sesuai seperti yang telah di sahkan di dalam agama dan di perbolehkan di Indonesia.

Syalwa Irhamna Artis Pendatang Baru

Syalwa Irhamna adalah seorang artis pendatang baru, artis kelahiran Jakarta, 2 April 1994 ini berakting dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri. Syalwa yang di juga biasa di sapa Awa berperan didalam sinetrin tersebut sebagai istri yang di selingkungi oleh suaminya.

Awa sendiri mengaku bahwa ia mulai masuk dalam dunia akting karena dikenalkan dan ditawari bermain sinetron oleh seorang temannya yang juga berprofesi sebagai sutradara.

Tidak hanya dalam dunia sinetrom saja, Awa juga memulai karir sebagai modeling. Lulusan S1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya ini mendapat tawaran untuk menjadi sorang model dari Zaura Model.

Kendala yang di alami Awa dalam membagi waktu bukan alasan yang berarti untuk dirinya. Awa terus berusaha agar dapat mengimbangi kegiatan sinetron kejar tayangnya dan juga dalam karir modelnya, tidak lupa juga awa menyisihkan waktunya agar bisa merawat diri di tengah kesibukan berakting dan menjadi model.

Kesuksesan Awa dalam menjalani kegiatan berakting di sinetron Catatan Hati Seorang Istri dan sebagai Zaura Model, tidak lepas dari dukungan kedua Orangtuanya dan juga dari sang kekasih Awa sendiri yaitu Gilang Dwiki yang terus memberikan dukungan pada Awa dalam menjalani semua kegiatannya.

Selain itu, Awa juga mempunyai harapan untuk dapat bermain di film layar lebar bersama dengan seorang artis lelaki Tarra Budiman.

Harapan Awa bukan hanya dapat bermain di film layar lebar saja bersama dengan artis yang di sukainya, namun juga Awa mempunya harapan besar yang nantinya ia berniat untuk mempunyai sebuah butik muslimah sendiri.

Butik yang nantinya akan di beri nama Irhamna Syarhil Boutique akan di dirikan di derah Kemang, Jakarta Selatan. Dengan adanya butik tersebut dapat di pastikan kegiatan artis pendatang baru itu akan bertambah menjadi lebih sibuk lagi.

Rabu, 20 April 2016

Pekerjaan Perawat Makam di Tempat Pemakaman Umum Utan Kayu

Dalam tugas ke Tempat Pemakaman Umum ini saya bertanya kepada seorang lelaki yang mulai renta yang bernama bapak Soleh. Bapak Soleh sendiri berumur 60 tahun dan sudah menjadi perawat makam orang lain di Tempat Pemakaman Umum Utan Kayu selama kurang lebih 20 tahun. 

Bapak Soleh mengaku ada sepuluh makam yang di percayakan kepada dirinya. Dalam sehari-harinya bapak Soleh sendiri hanya bisa merawat dan membersihkan tiga hingga lima makam secara bergantian, tidak sepenuhnya sepuluh makam itu di rawatnya karena faktor fisik yang sudah cepat lelah.


Dari kesepuluh makam itulah bapak Soleh mendapatkan rejeki yang di gunakan untuk kehidupannya sehari-hari, keluarga yang mempunyai makam tentu saja memberikan tanda jasa karena telah merawat dan membersihkan makam keluarga mereka dengan baik. Pria yang sudah mulai renta dan telah 30 tahun bekerja mengurus makam orang lain ini mengaku senang-senang saja merawat makam orang lain terutama jika keluarga dari yang mempunyai makam juga bersikap baik kepada dirinya. 

Selama ini tidak ada kendala yang berarti saat mengurus makam orang lain, namun kalau dari keluarga yang mempunyai makam sering membayar uang kebersihan makam telat, bapak Soleh sendiri mengaku kebingungan karena tidak mendapatkan uang lagi selain dari hasil merawat pemakaman.

Senin, 21 Maret 2016

WAWANCARA JURNALISTIK

Wawancara jurnalistik merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh antara pewawancara dengan narasumber, dan informasi yang diperoleh dari narasumber tersebut harus di ubah menjadi sebuah laporan tertulis yang berupa laporan tulisan jurnalistik (berita) atau data dalam bentuk ringkasan.

Sukses atau tidaknya wawancara sangat ditentukan oleh sikap, perilaku dan penampilan dari wartawan itu sendiri.  Sikap yang baik biasanya akan mengundang simpatik narasumber dan membuat wawancara berjalan kondusif juga komunikatif. Wawancara yang komunikatif ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan, baik oleh wartawan maupun narasumber.

Persiapan Wawancara:

> Menentukan narasumber: Wartawan harus menentukan siapakah narasumber yang bermanfaat dan memberikan sebuah informasi yang jelas dan akurat untuk data-data sebagai bahan laporan tertulis.

>Mengatur Waktu dan Tempat Wawancara: Setelah mendapatkan narasumber yang jelas dan ingin di wawancarai, maka wartawan wajib menanyakan kapan waktu yang tersedia dan dimana tempat wawancara akan dilangsungkan.

>Menentukan Pertanyaan: Seorang wartawan dalam melakukan wawancara harus menentukan pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan atau sebuah peristiwa yang terjadi. Wartawan juga harus memiliki menguasai pemahaman dasar tentang suatu permasalahan tersebut agar wawancara dapat berlangsung dengan baik dan narasumber dapat merespon dengan baik juga.

Pelaksanaan Wawancara:

Dalam proses wawancara , pewawancara harus benar-benar meredam ego dan melakukan pengendalian tersembunyi. Pewawancara juga harus memperhatikan semua yang diucapkan oleh narasumber, sambil menciptakan suasana yang santai dan nyaman bagi narasumber agar wawancara dapat berlangsung kondusif supaya narasumber dapat menyampaikan lebih banyak informasi. Wartawan harus memberi kepercayaan kepada narasumber bahwa wartawan dan medianya dapat di percaya oleh narasumber dan juga mampu menyimpan rahasia jika narasumber tidak mau identitasnya dimuat dalam media.

Setelah mencipatakan suasana yang nyaman bagi narasumber wartawan bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan pembuka agar narasumber masih merasa nyaman dan santai sehingga proses wawancara masih tetap bisa berlangsung dengan baik. Wartawan juga harus bisa membaca kondisi mental dan emosional narasumber sehingga saat akan memberikan pertanyaan inti atau pertanyaan yang tajam, narasumber merasa tidak risih dan dapat terus memberikan informasi yang dibutuhkan.

Jenis Wawancara:
  • Personal Interview: Wawancara personla atau biografi untuk memperoleh data tentang diri pribadi dan pemikiran narasumber.
  • News Peg Interview: Wawancara berita yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai sebuah masalah atau sebuah peristiwa yang terjadi.
  • Written Interview: Wawancara yang dilakukan secara tertulis, dan memiliki sebuah  kekuatan dokumen yang tidak dapat dibantah oleh narasumber.
  • Casual Interview: Wawancara secara "kebetulan" tidak ada perjanjian sebelumnya dengan narasumber, biasanya terjadi sebelum, setelah atau saat berlangsungnya sebuah acara.
  • Group Interview: Wawancara yang dilakukan kepada sekelompok orang untuk mendapatkan sebuah bahasan yang aktual.
Sifat Wawancara:
  • On The Record: Ini adalah bentuk wawancara umum yang dilakukan wartawan media massa, dimana narasumber mengijinkan identitas dan semua informasi yang diberikannya boleh ditampilkan di media massa tanpa adanya rasa keberatan.
  • Off The Record: Bentuk wawancara ini tidak bisa menampilkan identitas narasumber. Dan atas permintaan narasumber tersebut keterengan yang bersangkutan dengan narasumber itu tidak boleh terdapat atau dipublikasikan didalam media massa.
  • Background: Boleh menggunakan kutipan langsung atau keterangan apapun yang diberikan oleh narasumber, namun tidak boleh menyebutkan nama atau jabatan narasumber tersebut setelah ada kesepakatan antara narasumber dengan wartawan yang mewawancarainya.
  • Deep Background: Semua informasi yang diberikan narasumber dapat dimuat, tetapi tidak boleh menyebutkan nama, jabatan maupun instansi si narasumber tersebut.
Wartawan yang telah melakukan wawancara harus memberitahu sifat wawancara yang dilakukannya kepada redaktur, untuk menghargai narasumber yang telah memberikan informasi tersebut, supaya narasumber tersebut tidak keberatan saat hasil wawancara telah diubah menjadi sebuah berita yang dipubilkasikan di media massa.

Sikap-sikap Wartawan dalam Wawancara:
  • Netral: Bagi wartawan yang sedang melakukan wawancara diharapkan untuk tidak berkomentar "tidak setuju" dalam setiap informasi yang diberikan. Menyenangkan ataupun tidak menyenangkan wartawan harus mampu menerima informasi tersebut, karena tugasanya adalah merekam semua informasi yang telah diberikan oleh narasumber.
  • Ramah: Seorang wartawan harus bersikap ramah untuk menarik minat narasumber yang ingin diwawancarainya.
  • Adil: Setiap narasumber yang diwawancarai harus diperlakukan dengan sama tanpa ada perbedaan sedikitpun. Wartawan harus tetap sopan dan menghargai narasumber bagaimanapun keberadaannya.
  • Hindari Ketegangan: Wartawan harus menghindari ketengangan yang akan terjadi, jangan sampai narasumber merasa dihakimi atau merasa terpojok oleh pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh wartawan. Jika terjadi ketegangan maka narasumber tidak merasa nyaman dan tidak memberikan informasi yang akurat kepada wartawan yang mewawancarai.